Rabu, 14 Desember 2011

MANUSIA DAN KEINDAHAN

      Manusia adalah sesuatu yang indah, karena mereka menyukai terhadap keindahanalam maupun terhadap keindahan seni.

1. PENGERTIAN KEINDAHAN
   Pengertian keindahan ,menurut beberapa ahli :

Menurut Leo Tolstoy (Rusia) >Dalam bahasa Rusia tcrdapat istilah yang serupa dengankeindahan yaitu “krasota”, artinya that wich pleases the sigh atau suatu yangmendatangkan rasa yang menyenangkan bagi yang melihat dengan mata. Bangsa Rusiatidak punya pengertian keindahan untuk musik. Bagi bangsa Rusia yang indah hanyayang dapat dilihat mata (Leo Tolstoy). Jadi menurut Leo Tolstoy, keindahan itu adalahsesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat.

Menurut Alexander Baurngarten (Jerman).>Keindahan itu dipandang scbagaikcseluruhan yang mcrupakan susunan yang teratur daripada bagian-bagian, yang bagian- bagian itu crat hubungannya satu dengan yang lain, juga dengan keselunuhan. (Beauty ison of parts in their manual relations and in their relations to the whole).

Menurut Sulzer.>Yang indah iu hanyalah yang baik. Jika belum baik, ciptaan itu belum indah. Keindahan hartis dapat memupuk pcrasaan moral. Jadi ciptaan amoral adalah tidak indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral.

Menurut Winchelman.>Keindahan itu dapat terlepas sama sekali daripada kebaikan.

Menurut Shaftesbury (Jerman).>Yang indah itu adalah yang memiliki proporsi yangharmonis. Karena yang proporsinya harmonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Yang indah adalah yang nyata dan yang nyata adalah yang baik.

Menurut Humo (Inggris).>Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang.

Menurut Hemsterhuis (Belanda)>Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkanrasa senang dan itu adalah yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak mcmberikan pengamatan-pengamatan yang menyenangkan itu.

Menurut Emmanuel Kant.>Meninjau keindahan dan 2 segi. Pertama dan segi arti yangsub ycktif dan kedua dan segi arti yang obyektif.
       (a). Yang subyektif.Keindahan adalah sesuatu yang tanpa dircnungkan dan tanpa sangkut paut dengankegunaan praktis, tetapi mendatangkan rasa senang pada si penghayat.

       (b). Yang obyektif.Keserasian dan suatu obyek terhadap tujuan yang dikandungnya, sejauh obyek initidak ditinjau dan segi gunanya.


Menurut at – Ghazzali.>Keindahan sesuatu benda terletak di dalam perwujudan dankcscmpurnaan, yang dapat dikenali kembali dan sesuai dengan sifat bcnda itu. Bagi setiap benda tcntu ada pcrfcksi yang karakteristik, yang berlawanan dengan itu dapat dalamkeadaan-keadaan tertenlu mcnggan tikan perfeksi karakteristik dari benda lain. Apabilasemua sifat-sifat yang mungkin terdapat di dalam sebuah benda itu merupakanrepresentasi keindahan yang bernilai paling tinggi; apabila hanya sebagian yang ada,maka benda itu mempunyai nilai keindahan sebanding dengan nilai-nilai keindahan yangterdapat di dalamnya.

2. NILAI EKSTRINSIK DAN ESTETIK

A. NILAI EKSTRINSIK

Dapat diartikan sebagai alat bantu untuk menyempurnakan suatu keindahan. Contoh Sebuah musik jika tidak dibantu dengan nada dan irama yang pas, maka music itu tidak akan terdengar indah jika tederngar ditelinga.

B. NILAI ESTETIK

Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.
Dari pembahasan sebelumnya mengenai nilai estetik, nilai yang berhubungan dengan segaa sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapa pada sesuatu benda sampai terbukti ketakbenarannya.

3. KONTEMPLASI DAN EKSTANSI

1. KONTEMPLASI

Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasa, dan menikmati sesuatu yang indah. apabila kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Sesuatu yang indah itu memikat atau menarik perhatian orang yang melihat, atau pun mendengar. Bentuk di luar diri manusia itu berupa karya budaya yaitu karya seni lukis, seni suara, seni tari, seni sastra, seni drama dan film atau berupa ciptaan Tuhan, misalnya pemandangan alam, bunga warna-warni dan lain sebagainya.

2. EKSTANSI




ekstansi itu merupakan faktor pendorong untuk merasakan menikmati keindahan karena derajat kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda. Mungkin orang yang satu mengatakan karya seni itu indah, tetapi orang lain mengatakan karya seni itu tidak atau kurang indah. Karena selera seni berlainan. Bagi seorang seniman selera seni lebih dominan dibandingkan dengan orang bukan seniman. Bagi orang bukan seniman, mungkin kata ekstansi lebih menonjol. Jadi, ia lebih suka menikmati karya seni daripada menciptakan karya seni. Dengan kata lain, ia hanya mampu menikmati keindahan tetapi tidak mampu menciptakan keindahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar